Menikmati View Alam di Puncak Grapela, Aceh Selatan

Masyarakat menikmati view dari Puncak Grapela.| Nita JuniartiTAPAK TUAN | AcehNews.net – Desa Panton Luas kecamatan Samadua, Aceh Selatan tiba-tiba naik daun. Ada Apa?

Jarak antara jalan raya dan Desa Panton Luas menempuh perjalanan selama 30 menit. Dengan kondisi jalan separuh rusak dan separuhnya bagus.

Amatan AcehNews.net saat ke sini, perbatasan antara Lhok Bengkuang dan Desa Panton Luas tidak diaspal dan berbatu tajam.
Foto: Nita Juniarti
Namun, meski demikian, desa yang jauh ke pelosok dalam ini tiba-tiba viral. Ini lantaran Puncak Grapela. Objek wisata baru di Aceh Selatan, Puncak Grapela ini sebenarnya adalah singkatan dari gerakan perubahan lahan. Kenapa demikian? Ternyata dulunya adalah lahan gundul kemudian ditanami serai wangi sehingga ketika serai berdaun lebat pemandangan asri dengan berbatasan laut dan background gunung sungguh memanjakan mata.

Melihat postingan di media sosial, beberapa kaum millenial di Aceh Selatan dan sekitarnya, meski di tengah pandemi Covid-19, memutuskan untuk berkunjung ke Puncak Grapela.

Meski perjalanan dari Tapak Tuan ke Desa Panton Luas ini akan menemui berbagai rintangan, terutama persoalan jalanan yang sudah rusak dan banyak bebatuan tajam tapi tidak menghalangi orang mendatangi tempat ini. Ketika memasuki gang menuju desa Panton Luas, seolah tidak ada perkampungan lagi padahal setelah kantor keucik (Kepala Desa) dan mengikuti petunjuk kecil di setiap persimpangan ada “mutiara” tersembunyi.

Kami akhirnya sampai di bawah kaki Bukit sebelum ke Puncak Grapela yang viral itu. Terlihat laki-laki dewasa langsung mengarahkan kami ke wilayah parkir yang ditutupi terpal dengan kutipan Rp2.000/motor.

Di hadapan kami langsung dihadapkan dengan barisan bukit dengan tanah kuning yang harus dilalui untuk ke sampai ke Puncak Grapela.

Setelah meletakkan motor kami memutuskan untuk langsung naik agar tidak kesiangan karena jika siang akan sangat panas. Perjalanan ke puncak kami lanjutkan dengan melewati jalan kuning, untuk ke puncak ada bentukan tanah menyerupai tangga mempermudah pendakian.

Sepanjang jalanan menuju puncak, terlihat serai wangi ditanam beraturan.
Terlihat aktifitas masyarakat desa, Puncak grapela ini merupakan kebun masyarakat jadi, selain lihat view puncak, kita juga disuguhkan beberapa aktifitas masyarakat, salah satunya yang panen serai wangi dan jualan untuk wisatawan.

Pemandangan jejeran serai yang beraturan membentuk lahan hijau dengan batasan laut dan gunung adalah lanscape paling diburu pengunjung. Dasarnya ada beberapa lanscape lain yaitu pemandangan dari batu tunggal, pemandangan dari pondok sebelah kanan sebelum puncak dan puncak maha puncak di Grapela.

Tips
– Bagusnya saat ke Puncak Grapela disarankan untuk menggunakan sepeda moto dengan kondisi cukup baik karena susah ditemui bengkel di sini.

– Melakukan tracking, pakailah sepatu gunung jika ada atau sendal yang nyaman dan membawa air secukupnya atau bisa bawa uang juga untuk membeli air yang dijual sepanjang pendakian.

– Bawa dan pakai topi karena udara sangat panas jika siang hari dan usahakan tidak berkunjung saat hari hujan karena bukitnya memiliki kontur tanah yang licin.

– Pastikan juga saat melakukan pendakian tubuh dalam kondisi fit supaya bisa menikmati seutuhnya pemandangan Puncak Grapela.

– Buang sampah pada tempatnya. Untuk menjaga keindahan alam tidak dirusak dengan sampah, baiknya bawa pulang sampah atau titip ke penjual sepanjang bukit. (nita juniarti)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *