Mengenaskan, 13 Orang di Aceh Utara Disambar Petir, Dua Diantaranya Tewas

ACEH UTARA | AcehNews.net – Sabtu siang hari itu (07/10/2017), masyarakat di Aceh Utara mendapat kabar duka, 13 orang di hari itu disambar petir, dan dua diantaranya tewas.

Kantin berukuran 3×2,5 meter yang hanya ditopang empat batang bambu, beratapkan seng, terlihat sudah lapuk dan using. Sekitar pukul 13.30 WIB Sabtu hari itu, warga dan wali murid beramai-ramai mendatangi lokasi yang menewaskan dua orang dan 11 lainnya menderita luka bakar ringan dan berat akibat disambar petir.

Dari amatan AcehNews.net di TKP (tempat kejadian perkara), ada tujuh kantin yang dibangun seadanya milik warga sekitar SMP Al Alaq, Gampong Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Kantin di luar sekolah itu menjual makanan dan minuman untuk siswa.

Menurut para saksi mata, sekitar pukul 10.00 WIB, loceng sekolah berbunyi, para siswa SMP Al Alaq pun keluar dari kelas berisitirahat. Tak sedikit siswa yang keluar halaman sekolah menuju kantin milik warga untuk membeli jajanan sekolah.
Di salah satu kantin milik Muhammad (45), warga Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Sembilan siswa SMP Al Alaq, dua warga, dan pemilik kantin(suami-istri) di hempas bias petir. Menurut saksi mata tadi, awalnya petir lebih dulu menghantam sebatang pohon mane yang berdekatan dengan kantin milik Muhammad dan baru kemudian bias petir itu menyambar 11 orang lainnya yang ada di dalam kantin, sembilan diantarannya adalah siswa SMP Al Alaq.

“Selain sembilan siswa, dua warga, Muhammad dan istrinya bernama Aisyah (40) terkena bias petir yang menghantam lebih dulu pohon mane yang berada dekat kantin milik Muhammad,” cerita Alhadi (26), warga Tambon Tunong yang juga berjualan di sekitar sekolah itu.

Alhadi melihat langsung sambaran petir dari pohon mane itu mementalkan sembilan siswa yang kemudian berjatuhan di sekitar lokasi. Kata Alhadi, saat hujan deras, petir menghantam pohon mane yang sudah berusia puluhan tahun itu. “Pohon mane itu terbelah dua hingga keakar,” ujar Alhadi kepada AcehNews.net hari itu.

Setelah kejadian naas itu, warga dan guru berdatangan memberi pertolongan. Semua korban sambaran petir dievakuasi dengan mobil milik warga dan dibawa ke Rumah Sakit Arun di Lhokseumawe.

“Saya dan beberapa warga yang berjualan langsung menutup kantin. Kami tidak berani lagi berjualan, apalagi melihat pohon puluhan tahun itu disambar petir hingga terbelah menjadi dua,” ujarnya lagi.

Kepala SMP Al Alaq, Samsul Bahri di RS Arun Lhokseumawe kepada AcehNews.net mengatakan, sembilan siswanya dilarikan dan dirawat di RS Arun. Satu orang muridnya bernama Muhammad Zaki dan pemilik kantin, Muhammad, meninggal dunia.
Salah seorang siswa yang sedang dirawat di RS Arun, m. Rifky mengatakan, saat dia bersama teman-temannya jajan di kantin milik Muhammad. Karena hujan lebat waktu itu, mereka pun berteduh lebih dulu di kantin.

“Saya tidak tahu dari mana asal petir, tau-tau sudah menyambar kami yang ada di dalam kantin. Pada waktu itu kantin sedang ramai karena jam istirahat,” ceritanya.

Sementara siswa lainya, Ikhwal Maulana kepada Acehnews.net mengatakan, saat kena biasan petir dari pohon mane dekat kantin milik Muhammad, dia sempat sadar.

“Waktu sadar saya melihat teman-teman sudah berjatuhan di tanah dan meja kantin. Saat sadar itu saya berusaha bangkit dan merangkak ke kantin sebelah. Rasanya saya susah sekali keluar suara untuk meminta tolong. Seluru badan saya saat itu terasa ngilu,” demikian cerita Ikhwal. (vanny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *