Menaklukan Waduk Tanpa Air di Desa Maheng  

Sebuah desa di Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, bernama Desa Maheng, letaknya diujung jalan. Jaraknya sekitar 90 menit ke arah timur Kota Banda Aceh.

Jika mengatakan dimana Desa Maheng maka akan banyak yang bertanya, dimana Desa Maheng itu? Desa Maheng adalah sebuah Desa yang dikelilingi oleh perbukitan, sawah tadah hujan dan hutan belantara. Konon, menurut cerita masyarakat setempat ketika Irwandi menjadi Gubernur Aceh, dia pernah membuat rumah Aceh yang megah di ujung desa tepatnya di Glee Maheng namun saat ini hanya tertinggal bekas tiang-tiang yang terbakar, entah siapa yang membakarnya.

Desa Maheng umumnya masyarakatnya bercocok tanam padi sehingga sangat membutuhkan air, Desa tetangga Lamcoet dengan Keucik yang sama saat ini kekurangan air sehingga masyarakat harus ke desa tetangga untuk mandi, mencuci atau hal lain yang berkaitan dengan air.

Kebutuhan air ini membuat pemerintah membangun sebuah waduk yang sangat luas meskipun tidak seluas waduk keliling. Meski perjalanan dari desa ke waduk akan menemui berbagai rintangan, karena jalanan hanya jalan tikus dan harus melewati satu anak sungai, tetap saja saya dan beberapa gadis Maheng menuju ke waduk itu.

Harus diakui perjalanan menuju ke waduk, indah tidak terkira, dari Desa Maheng ke waduk jika melewati persawahan membutuhkan waktu satu jam berjalan kaki dan 30 menit menggunakan sepeda motor.

Perjalanan melewati jalan yang panjang, sawah dan gunung-gunung menjadi view kali ini. Setelah berhenti beberapa kali termaksud di jamboe (pondok), kami akhirnya sampai ke waduk dengan panorama alam asri. Sungai kecil bisa digunakan untuk mandi terdapat ditengah-tengah waduk.

Setelah mengabadikan beberapa landscape alam yang indah, kami naik dari semen yang mengelilingi waduk tanpa air, dari sini terlihat pemandangan sejuk dan keren. Ketika berada di atas, kami mengambil foto, lalu duduk melepaskan lelah dengan landscape yang indah.

Saat turun dari pembatas waduk, kami pun sepakat ingin nyebur ke sungai kecil untuk mandi supaya menyegarkan kembali tubuh yang sudah berpeluh saat menalukan waduk tanpa air di Desa Maheng.

Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan melihat waduk tanpa air Maheng, disarankan berkenalan dengan warga Desa Maheng,  biar dibawa ke waduk tanpa air Desa Maheng, jika bisa pakai lah sepatu gunung dan membawa air secukupnya. Pastikan juga saat melakukan pendakian tubuh dalam kondisi fit supaya bisa menikmati pemandangan alami waduk. (nita juniarti)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *