BANDA ACEH – Memperingati World Press Freedom Day (Hari Kebebasan Pers Sedunia), Komunitas Wartawan Aceh Lintas Organisasi melakukan aksi dayung sepeda (gowes) di seputaran Kota Banda Aceh, Ahad (3/5/2015), guna mengkampanyekan tentang kebebasan pers pada warga.

Aksi belasan jurnalis dari berbagai media cetak serta elektronik di Aceh, memulai start sekitar pukul 07.30 WIB, dari Sekretariat Bersama (Sekber) wartawan, di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah. Sebelum beraksi, para wartawan dari berbagai media memasang poster di sepeda mereka, dengan tulisan antaranya,”Lawan Kekerasan Pada Jurnalis”, “Jurnalis Taat Kode Etik Jurnalistik”, dan “Jurnalis Indonesia Dilindungi UU Pers”.

Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati 3 Mei setiap tahunnya itu tanpa pengawalan pihak keamanan dan berlangsung tertib. Rute yang dilalu para jurnalis di Banda Aceh, melewati Jalan Muhammad Jam,  Blang Padang, Jalan Sultan Iskandar Muda, dan menuju arah Ulee Lheu. Sampai Pelabuhan Ulee Lheue, massa memutar arah menuju ke arah Blang Padang kembali, melewati Museum Tsunami Aceh, Simpang Jam, Pendopo Gubernur Aceh, dan berakhir di Sekber.

Anggota Majelis perimbangan organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Nurdin Hasan mengatakan, aksi dalam rangka menyambut Hari Pers Seduani ini sebagai bentuk mengkampanyekan Hari Kebebasan Pers kepada seluruh masyarakat serta elemen pemerintahan.

Wartawan, kata Nurdin Hasan berpegang teguh pada kode etik dalam menjalankan tugasnya, serta dilindungi oleh Undang-Udang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Dan wartawan juga, menurut dia, dituntut dalam memberitakan informasi harus sesuai dengan fakta di lapangan, serta berimbang.

Sementara itu, Sekretaris AJI Banda Aceh, Fakhrurradzie Gade menambahkan, walaupun jurnalis sudah dilindungi oleh UU Pers, tetapi dalam menjalankan tugasnya harus profesional, serta harus instrospeksi diri, sehingga bisa bertanggungjawab. (agus)