Kontras Aceh Tetas Kader

BANDA ACEH – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh mendidik sekira 20 kader yang akan menjadi pembela Hak Azazi Manusia (HAM). Kader yang ditetaskannya ini diharapkan menjadi aktivis pembela HAM di Aceh.

Koordinator Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan Aceh (Kontras Aceh), Destika Gilang Lestari kepada wartawan menyebutkan Senin (22/9) di Banda Aceh, seluruh mahasiswa yang dididik menjadi kader Kontras Aceh itu berasal dari beberapa Kabupateb/Kota yang ada di Aceh, seperti dari Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireun, Meulaboh dan Banda Aceh.

“Kami mengharapkan kepada seluruh kader yang menempuh pendidikan ini bisa menjadi aktivis yang membela HAM khususnya di Aceh. Selama ini Pemerintah Aceh belum melakukan proses pemenuhan hak korban pelanggaran HAM masa lalu,” kata Gilang.

Padahal menurut Gilang Qanun KKR sudah disahkan oleh DPRA, tapi implementasinya belum dijalankan oleh pemerintah Aceh. Ini yang kemudian harus diperjuangkan bersama oleh seluruh kader Sekolah HAM. Dikatakannya lagi, bahwa perjuangan masyarakat korban pelanggaran HAM masih sangat panjang, ini perlu bantuan dari seluruh elemen.

“Jadi besar harapan saya kepada siswa yang lulus dari sekolah HAM ini untuk bisa membantu masyarakat korban pelanggaran HAM, kalau ini terus dibiarkan Pemerintah akan sewenang-wenang memperlakukan korban-korban pelanggaran HAM,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah HAM Aceh, Robby Firmansyah menjelaskan, dari 64 orang yang mendaftar, hanya 20 orang yang dinyatakan lulus seleksi dan mereka akan menempuh pendidikan selama satu minggu yaitu dari tanggal 22 – 28 September 2014.

“Para kader ini nantinya akan menempuh pendidikan dengan 85 persen diruangan atau teori dan 15 persen akan melakukan praktek lapangan yaitu dengan melakukan advokasi lapangan,” ujar Robby, Senin (22/9) di Banda Aceh. (Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *