Kepala BKKBN RI, Puji Keberhasilan Aceh Barat dalam Pengelolaan Kampung KB

MEULABOH | AcehNews.net – Kepala BKKBN (Badan Kependudukna dan Keluarga Nasional) Republik Indonesia, Dr (HC). dr. hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam membangun kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang mengikuti kearifan lokal.

Sebut Hasto, ada sebanyak 46 Kampung KB di Aceh Barat yang diberi nama Kampung Muslimin.

“Terima kasih Bupati Aceh Barat, sudah membangun sebanyak 46 Kampung KB dengan nama Kampung Muslimin. Insya Allah menjadi contoh bagi daerah lain yang ada di Indonesia,” tutur Kepala BKKBN RI, saat memberikan materi pada Sosialisasi Ketahanan Keluarga Bersama Mitra Kerja di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Rabu (21/10/2020).

Menurutnya, membangun kampung KB bisa mentransformasi bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan. Apalagi Aceh masuk peringkat ketiga stunting yang harus ditekan terutama dengan memberikan pemahaman kepada kawula muda. Lebih lanjut dikatakan, membangun keluarga itu penting guna mewujudkan sakinah, mawaddah, warohmah.

Kata Hasto, dengan simbol kasih sayang, langkah BKKBN kini ingin lebih dekat dengan mahasiswa, remaja, dan generasi muda milenial. BKKBN mengemban amanah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas serta mencegah stunting. Menyasar anak usia produktif sebagai generasi keluarga dengan harapan terbentuk keluarga yang sejahtera.

Kepala BKKBN menyebutkan, jumlah remaja di Indonesia sangat besar, tercatat ada sekitar 34 juta jiwa.

“Kita bicara membangun keluarga maka harus memperhatikan remaja kita reproduksinya sehat, perhatikan persahabatan atau pertemanan yang sehat. Banyak berkumpul dengan orang baik. Insya Allah kita akan jadi orang baik. Slogan anak muda itu sendiri, hidup berencana, berencana itu keren. Inilah hal-hal yang perlu dilakukan,” ujar Hasto.

Ia berpesan kepada milenial agar menikah di usia dewasa, minimal 21 tahun karena memberikan dampak bagi kesehatan perempuan jika hamil terlalu muda. Kemudian tidak hamil terlalu tua atau pada usia 35 tahun lebih, dan tidak terlalu banyak anak, alias tidak menjaga jarak kelahiran yang sehat yaitu minimal tiga tahun.

Mantan Bupati Kulon Progo dua periode ini mengimbau kepada generasi muda di Aceh khususnya, untuk melakukan tiga zero yakni menghindari hamil di usia muda, menghindari seks pra menikah dan hindari penggunaan alkohol, narkotika serta obat-obat terlarang lainnya.

“Jadilah kelompok yang sedikit tapi sempurna. Kita harus betul-betul dengan kesabaran, menyatukan keluarga. Kita harus mengenali siapa calon anak mantu? Siapa jodoh kita? Mahasiswa sebelum kenal suami/istri, kalau tahu ada toksik membahayakan dihindari. Jadi suami sebagai pemimpin itu harus memiliki ilmu, punya kedewasaan, dan mampu memberi nafkah lahir dan bathin,” demikian tutupnya. (Hidayatillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *