Jual Even Bola Raup Untung Rp5 Juta/Hari  

Meskipun banyak orang yang telah berlangganan tv satelit (berbayar), namun nonton pertandingan bola memang lebih seru jika nontonnya ramai-ramai, dan tempat yang paling sering dijadikan nonton bareng adalah kafe.

Bisnis kafe saat even piala dunia maupun liga Eropa mendatangkan profit yang oke. Untuk itu, banyak pemilik kafe di kota yang dijuluki “Kota 1000 Warung Kopi” yaitu Banda Aceh, memancing pengunjung kafe dengan berbagai fasilitas nonton bola bareng.

Misalnya New Cafe, sebuah warung kopi berkonsep minimalis modern dengan luas 16×16 meter, dan berlantai 3 ini berlokasi di Jalan  dr Mohd Hasan, Batoh, Banda Aceh. Sehari kafe milik Gunawan ini mampu meraup omset  sekitar 2,5 juta dan yakininya, saat penghelatan akbar bola baik piala dunia maupun liga Eropa, kafe ini mampu meraup omset dua kali lipat dari hari biasanya.

“Soalnya kalau dilihat dari hari biasa pas nobar liga Eropa aja sudah naik dua kali lipat. Hari biasa omset kami sekitar Rp2,5 juta, pas ada pertandingan sepak bola piala dunia atau liga Eropa naik menjadi Rp5 juta,” papar  Direktur New Cafe, Saifan Nur kepada acehnews.net di Banda Aceh, beberapa waktu lalu.

Kata pria yang juga suka bola ini, dalam menyambut piala dunia pada Juni 2014, pihaknya hanya mempersiapkan, gelas, kursi, meja, proyektor dan layar proyek tambahan. Karena dari pengalaman nobar saat pertandingan liga Eropa kata Saifan Nur, tamu yang datang membludak, kursi, meja, dan gelas kurang.

“Kan yang kita jual kopi dan makanan. Jangan sampai pengunjung datang tidak duduk, tidak minum. Kalau proyektor dan layar sudah ada. Kami nggak mau gara-gara ini pengunjung pindah ke kafe lain,” kata Saifan Nur yang akrab disapa Si Panyang (si panjang).

Bukan itu saja strategi yang dilakukan untuk menggaet pengunjung datang nobar ke kafe yang baru berusia 1 tahun lebih dengan omset sekitar Rp75 juta/bulan. New Cafe memberi gratis tempat untuk nonton bareng kepada pecinta sepak bola yang ada di Banda Aceh. Booking tempat kata Saifan Nur harus dilakukan sehari sebelum nonton bareng.

“Misal mereka mau di luar, kita sediakan meja dan kursi sesuai jumlah mereka. Juga layar dan proyektor kita sediakan. Mereka hanya perlu membayar minuman dan makanan saja,” jelas lelaki berusia 28 tahun ini mengenai strategi New Cafe dalam memberi pelayanan prima kepada pengunjung kafe, baik yang loyal maupun yang baru, tanpa pilih kasih saat piala dunia dan liga Eropa digelar.

Sementara untuk waktu kata Saifan Nur tidak berbatas. “Pokoknya booking tempat gratis. Pelayan kami akan melayani 24 jam, sesuai dengan waktu buka kafe kami ini, 24 jam,” katanya lagi.

Untuk masalah sponsor dan hadiah yang akan dibagi kepada pengunjung kafenya, saat momentum piala dunia, laki-laki bertubuh jangkung dan berkulit hitam manis ini mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan sponsor mana pun yang akan mengajak kafe mereka bekerja sama.

“Mengenai syarat tidak ada yang khusus yang penting menguntungkan dua belah pihak,” sebut Saifan Nur soal strategi jitu lainnya.

Sekarang ini, fasilitas yang sudah ada di New Cafe untuk mendukung nobar piala dunia yaitu, dua proyektor plus dua layar ukuran 1,5×1,5 meter, dan ditambah soundsistem standard. Satu televisi LCD berukuran besar, kipas angin, dan Wifi gratis. Karena menurut Saifan Nur, fasilitas-fasilitas tersebut sangat dibutuhkan untuk menarik pengunjung datang ke kafe.

Di Banda Aceh ada sekitar 9 fans club, antaranya fans club Manchester United, Liverpool, Chesea, Madrid,  AC Milan, dan Barca.  Fans Club ini  akan mencari tempat untuk nobar mendukung salah satu negara yang pemain sepak bolanya dari fans club mereka.

Awalnya New Cafe bernama Harapan Kafe. Bisnis ini dijalani  Gunawan pada awal 2013 dengan menyewa dua pintu ruko (rumah toko) di kawasan Lampase, Banda Aceh. Dengan modal Rp300 juta, dia membeli segala peralatan dan bahan seperti kompor, gelas, kursi, meja, proyektor, layar proyektor, soundsistem, TV LCD, kipas anggin, dan uang sewa ruko selama setahun.

Menurut Saifan Nur, harga ruko satu pintu di Lampase Rp28 ribu, jadi setahun mereka mengeluarkan biaya sewa Rp56 juta untuk dua pintu ruko yang disewanya. Sedangkan di lokasi baru sewa ruko naik menjadi Rp60 juta/pintu/tahun.

“Kami ambil dua pintu jadi uang sewa setahun Rp120 juta. Ada tiga lantai, lantai 2 kami gunakan untuk karoke keluarga, dan lantai 3 rencanannya untuk ruang pertemuan. Baru tiga bulan di lokasi baru ini, dan karena lokasinya memang strategis, pengunjung tidak pernah sepi, apalagi saat musim bola,” kata Saifan Nur.

Kalau dulu dengan modal awal Rp300 juta, dalam hitungan waktu setahun, sudah balik modal, dan sekarang dilokasi dengan modal yang dikeluarkan Rp200 juta, Saifan Nur memprediksikan modal mereka akan kembali dalam waktu yang sama yaitu setahun.

Lokasi yang strategis sangat penting untuk usaha warung kopi modern seperti New Cafe. Selain melengkapinya dengan berbagai fasilitas yang memanjakan pengunjung kafe.  Saat ini kata Saifan Nur ada sekitar 100 pengunjung loyal kafe mereka. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *