Irwandi Yusuf Menangis Saat Mengucapkan Innalillahi Wainnailahi Rajiun

BANDA ACEH | AcehNews.net – Saat membacakan pidato pertamanya di gedung dewan, usai dilanti oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan mendapatkan ucapan selamat dari Presiden RI, Jokowidodo bersama istri yang menyempatkan diri datang dan bertemu langsung pemimpin baru Aceh 5 tahun kedepan, sebelum bertolak ke luar negeri dalam lawatan kerjanya, Irwandy Yusuf saat itu sempat menangis.

“Innalillahi wainnailahi rajiun…amanah ini amatlah berat bagi saya, semoga saya bisa menunaikannya. Tolong dukung kami, selagi kami masih dijalan yang benar mengemban amanah dari rakyat Aceh ini. Tegur kami, jika kami sudah keluar dari garis kebenaran, karena amanah yang dipercaya kepada kami tugas yang sangat berat,” kata Irwandi yang tiba-tiba raut wajahnya berubah berwajah kesedihan.

Matanya berkaca-kaca, lelaki yang dikenal low profile dan ramah kepada siapa saja ini spontan menangis. Padahal pada pidato sebelumnya, dia sempat membuat semua undangan tertawa dengan leluconya saat mengatakan, dia sebenarnya gubernur 2 kali senior karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur Aceh pada periode 2007-2012.

Diawal penyampaian pidatonya, Irwandi menyampaikan terimakasihnya kepada rakyat Aceh yang memilihnya dan juga yang tidak memilih dirinya. Irwandi dengan tegas mengatakan, meski ada rakyat yang tidak memilihnya, dia tetap mencintai rakyat Aceh tersebut. Karena dia adalah gubernur bagi semua rakyat Aceh bukan untuk sekelompok orang, partai, keluarga atau kerabatnya.

“Terimakasih istimewa saya ucapkan kepada Ibu saya, keluarga saya, dan istri saya yang telah mendampingi saya selama dua puluh tiga tahun,”ucapnya.

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyatakan, proses Pilkada lalu yang sangat kompetitif dan dinamis, sentimental dan emosional, telah membelah sebagian masyarakat Aceh dalam kelompok-kelompok tertentu. Sejak saat ini semua itu telah berakhir, untuk itu dia meminta semua elemen masyarakat agar mendukung dia dan terus menjaga perdamaian, sehingga Aceh terus kondusif dan aman.

“Semua telah berakhir, berhentilan saling mengejek dan menjatuhkan yang saling merusak persatuan kita rakyat Aceh di media sosial. Hari ini kita semua adalah satu, hidup di tanah air yang satu. Mari kita bersama-sama membangun Aceh sehingga Aceh semakin hebat dan menjadi provinsi yang menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia,” harap Irwandi.

Irwandi juga menyinggung soal sosok gubernur harusnya melayani bukan dilayani rakyat. Untuk itu kata dia, selaku Gubernur Aceh yang telah dilantik hari ini, dia dan wakilnya akan bertanggungjawab melayani seluruh masyarakat Aceh.

“Kami siap menjadi pelayan bagi seluruh rakyat Aceh. Sekali lagi, rakyat Aceh, bukan kelompok, partai, keluarga, kerabat kami. Kami melayani bukan dilayani rakyat,” tegas orang nomor satu di Partai Nanggroe Aceh (PNA).

Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022 di Gedung DPR Aceh, Rabu (05/7/2017). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Gubernur Aceh tersebut dilakukan langsung oleh Mendagri pada rapat paripurna istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di gedung DPRA setempat. Pelantikan Irwandi-Nova dilakukan pada rapat paripurna istimewa yang mengacu pada Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh dimana disebutkan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dilantik oleh Mendagri atas nama Presiden RI.

Setelah sesi pengambilan sumpah jabatan itu selesai, kemudian Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh lama menyerahkan jabatan itu kepada pemimpin Aceh yang baru yakni Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah.

Usai dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah dipeusijuek (tepung tawar) oleh Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar. Sementara Presiden Joko Widodo ikut hadir seusai pelantikan dan mengikuti sesi foto bersama.

Ketua DPRA, Tgk Muharuddin, sebelum gubernur Aceh dilantik, berharap agar Aceh terus kondusif aman dan damai. Tidak ada lagi perpecahan lantaran Pilkada, karena pada saat pesta demokrasi selesai, kata dia, kini tugas bersama untuk tetap menjaga perdamaian di Aceh, serta bersama-sama membangun Aceh agar lebih baik lagi.

Mendagri Tjahjo dalam amanatnya seusai pengambilan sumpah jabatan, menyebutkan dirinya percaya bahwa Irwandi Yusuf – Nova Iriansyah akan mampu melaksanakan tugas dan menjalankan amanah sebaik-baiknya. Mendagri juga berpesan agar dalam setiap proses pengambilan keputusan politik, melibatkan ulama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, dewan, dan semua elemen masyarakat lainnya.

Serta agat terus menjaga komunikasi yang baik dengan legislatif, sehingga pembangunan dan perekonomian di Aceh berjalan sesuai dengan harapan, tanpa ada perdebatan lagi saat memutuskan soal anggaran, Perda, dan kebijakan lainnya.

“Sekecil apapun yang diperbuat seorang gubernur, harus dipertanggungjawabkan kepada bangsa dan negara. Kelak amanah yang diberikan oleh rakyat itu, akan dipertangunggjawabkan kepada Allah Subhanna Wa Ta’alah,” demikian kata Mendagri yang juga berharap Aceh agar terus menjaga keistimewaan dengan syariat Islamnya dan tetap menjaga kebinekaan. (t. irawan/saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *