Gara-Gara Mahalnya Harga Ikan dan Bumbu Dapur,
Inflasi di Meulaboh-Aceh Barat, Tertinggi di Indonesia

BANDA ACEH | AcehNews.net – Dari data badan pusat statistik (BPS) pusat, saat telekonfrensi release antara BPS pusat dengan BPS di daerah di Indonesia, termasuk BPS Aceh, dipaparkan bahwa Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, merupakan daerah yang tertinggi inflasinya, 1,44 persen. Sedangkan yang terendah, yaitu Gorontalo 0,03 persen, dari 90 kota/kabupaten di tanah air.

Kepala BPS Aceh, Ihsanurrijal, membenarkan hal tersebut. Tinggi nya inflasi di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dipengaruhi oleh mahalnya harga sebagian besar ikan dan komoditi bumbu dapur di wilayah tersebut.

“Tak perlu heran, karena dengan turunnya harga ikan dan bahan pokok lainnya, angka inflasi pun, ikutan turun,” ujar kepala BPS Aceh, saat jumpa pers berita resmi BPS Aceh, Senin (03/02), di aula lantai tiga gedung setempat.

Dia mengungkapkan, untuk Kota Banda Aceh, inflasinya sebesar 0,77 persen, Kota Lhokseumawe sebesar 0.08 persen, dan Provinsi Aceh, inflasinya 0,66 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (Januari 2020 terhadap Januari 2019) untuk Meulaboh 4,63 persen, Kota Banda Aceh 1,81 persen, Kota Lhokseumawe 1,63 persen, dan Provinsi Aceh 2,13 persen.

Sekali lagi, Kepala BPS Aceh, menuturkan Meulaboh belum masuk kategori perkotaan, tetapi lebih kepada perdesaan. Makanya, masyarakatnya masih tinggi di bagian konsumsi, dan faktor bobot akibat faktor makanan inilah, mempengaruhi daya jual dan beli masyarakat, kemudian memicu naik turunnya inflasi di suatu daerah tersebut

Adapun, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Januari 2020, meliputi ikan tongkol/ikan ambu-ambu 0,1623 persen, cabai merah 0,1272 persen, rokok kretek filter 0,0873 persen, bawang merah 0,0736 persen, dan rokok putih 0,0639 persen. (Dian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *