Hari Ini Tepat 10 Tahun Aceh Gagal Merdeka  

MoU memorandum of understanding atau nota kesepahaman RI – GAM di Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005. bersyukur kita dapat terus menjaga kesepakatan demi terciptanya perdamaian.

Setelah 10 tahun perdamaian RI – GAM, harus kita buktikan pada perebut kemerdekaan Aceh bahwa keringat dan darah mereka tidak sia-sia.

 

Teuku Azril

Teuku Azril

Konflik Aceh kita akhiri secara damai, sekarang Aceh bangun masa depan yang lebih sejahtera. Aceh adalah bagian NKRI dan harga mati bagi Indonesia. Republik ini tidak akan memberikan peluang kepada siapapun untuk meruntuhkan keutuhan NKRI.

Pemerintah Pusat tidak membiarkan gerakan apapun yang mencoba menghalangi sang saka merah putih tetap berkibar di Aceh.

Pemerintah pusat terus berupaya untuk menghentikan gerakan pemisahan diri dari NKRI, dan Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran hingga belasan triliun rupiah untuk Aceh agar program kesejahteraan rakyat Aceh cepat teratasi.

” Bek sijeungkai tanoh pih neupeumekleh droe deungon NKRI kareuna njan han akan dipeulheuh, njang cuba ujo neuk meulai lom han akan dipeubieyeu “

Aceh telah mendapatkan kekhususan yang di atur dalam Undang Undang No. 11 Tahun 2006, tentang Pemerintah Aceh. mulai dari himne sampai dengan bendera kekhususan telah diatur dalam UUPA tersebut.

Mimpi memerdekakan Aceh sudah dilupakan dan tidak akan pernah terjadi lagi kata mantan pemimpim GAM dr. Zaini Abdullah yang kini menjabat Gubernur Aceh.

Aceh merdeka dalam bingkai NKRI self government, Aceh telah memiliki kewenangan untuk mengatur Pemerintahan sendiri sejak  penandatanganan MoU di Helsinki.

GAM gagal memerdekakan Aceh, 15 Agustus 2015 genap 10 Tahun Aceh telah gagal merdeka. sebagai gantinya Pemerintah Pusat telah memberikan anggaran besar untuk memerdekakan rakyat Aceh.

Namun pemerintah Aceh yang dipimpin eks GAM juga gagal memerdekakan rakyat Aceh, eks GAM kini diberikan kesempatan untuk memerdekakan rakyat Aceh.

Mereka (eks GAM) bukannya membombardir kesusahan rakyat Aceh, justru mengkambing hitamkan Pemerintah Pusat, seolah pemerintah pusat tidak peduli. Menggagalkan pembangunan Aceh sama halnya menghambat pembangunan Indonesia, siapapun yang mencoba gagalkan kemerdekaan rakyat Aceh, harus ditangkap.

Kita telah sepakat dengan perdamaian mari kita jaga dan merawatnya dengan sebaik mungkin untuk Aceh yang lebih baik, tentram dan damai

Segera luncurkan program kemerdekaan rakyat Aceh, kesejahteraan rakyat Aceh prioritas terpenting ketimbang memerdekakan Aceh yang tidak akan pernah disetujui pemerintah Indonesia.

Lepaskan rudal sejahtera untuk membasmi kesusahan yang dirasakan oleh rakyat Aceh, rakyat Aceh harus merdeka dari kesengsaraan.

Sepuluh tahun perdamaian Aceh saya melihat seperti GAM dan RI berdamai kemarin pagi. kesengsaraan terus dan terus terjadi di Aceh.

Rakyat mulai pesimis dan tidak percaya kepada siapapun lagi untuk membakar kemiskinan di Aceh. GAM berdamai dengan RI untuk kepentingan kursi Gubernur atau memerdekakan rakyat Aceh dari kesengsaraan. (Teuku Azril, Masyarakat Aceh di Jakarta)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *