Kasus Kematian Ibu dan Anak di RS Pemerintah
Gubernur Aceh Sidak Rumah Sakit Ibu dan Anak

BANDA ACEH  – Gubernur Aceh Zaini Abdullah melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Ibu dan Anak setelah kasus kematian pasien bersalin yang diduga tidak mendapat penanangan medis di rumah sakit pelat merah itu. Zaini menyebutkan, manajemen RSIA harus bertanggungjawab terhadap kasus kematian ibu dan anak ini.

Gubernur mengancam akan menindak tegas pihak manajemen rumah sakit jika terbukti lalai dalam memberikan pelayanan kepada pasien sehingga berujung pada kematian.

“Jika ada kesalahan atau kelalain medis, pasti akan kita tindak tegas,” ujar Zaini Abdullah sesaat setelah menggelar pertemuan tertutup dengan manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak, Selasa.

Menurut Zaini, kasus kematian ibu dan anak ini merupakan kejadian fatal yang tidak bisa ditoleransi. “Harus ada yang bertanggungjawab,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasien bersalin atas nama Suryani binti Abdul Wahab diduga ditelantarkan pihak rumah sakit selama 11 jam sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Di RSUZA, Suryani mendapat perawatan intensif di ruang bedah untuk proses kelahiran anak ketiganya. Tragisnya, sang bayi sudah tidak bernyawa sejak di dalam kandungan. Beberapa saat setelah proses melahirkan, Suryani menghembuskan nafas terakhir. Ibu dan anak ini meninggal.

Muslim, suami Suryani, mengaku sudah meminta agar istrinya dirujuk ke rumah sakit lain begitu melihat tidak ada tindakan medis terhadap istrinya. Namun saat pengurusan iitu Muslim mengaku malah diusir oleh petugas pengamanan Rumah Sakit Ibu dan Anak.(acehkita.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *