Gubernur Aceh: Rekanan Segera Selesaikan Pembagunan Meuligoe WN

BANDA ACEH –  Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah menegaskan kepada dinas terkait maupun rekanan untuk segera menyelesaikan pembangunan Meuligoe Wali Nanggroe (WN). Batas deadline pada akhir 2014.

“Saya minta rekanan untuk mempercepat pembangunan rumah dinas Wali Nanggroe , minimal akhir tahun ini harus sudah selesai pembagunannya,” tegas Zaini Abdullah saat meninjau pembangunan komplek Meuligoe Wali Nanggroe di Aceh Besar, kemarin.

Gubernur mengatakan, seharusnya rumah dinas ini sudah ditempati oleh Wali Nanggroe pada tahun lalu, namun terhambat dengan berbagai permasalahan sehingga meulogoe ini belum bisa ditempati oleh WN.

“Pembagunan rumah dinas ini harus selesai Desember ini, karena tahun lalu (2013-red) janjinya juga Desember akan bisa ditempati tapi sampai hari ini belum juga selesai,” praktisi dari Partai Aceh ini kembali menegaskan ucapannya kepada rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.

Zaini Abdullah  berharap awal tahun 2015 Wali Nanggroe sudah bisa menempati rumah tersebut. Jika proyek ini tidak selesai pada akhir tahun ini, maka dinas terkait bersama rekanan akan mendapat teguran keras dari dirinya.

Pembangunan komplek Wali Nanggroe membutuhkan anggaran yang besar pada 2014, pembangunan rumah komplek Meuligoe Wali Nanggroe menghabiskan anggaran sebesar Rp22 miliar yang bersumber dari APBA 2014.

Sementara pada 2013 lalu juga dianggarkan sebesar Rp10 miliar. Sementara progress pembangunannya hingga 24 September kemarin mencapai 57 persen, dengan sisa waktu pengerjaan sekira  95 hari.

Usai memantau proyek pembagunan Rumah Wali Nanggroe, Gubernur kemudian meninjau lokasi pembangunan Gedung Rawat Inap RSUZA Tahap I, yang menelan biaya sebesar Rp24,99 miliar dan pembangunan Ruang Rawat Inap VIP Geurute Lantai II RSUZA yang menelan biaya sebesar Rp5.59 miliar serta pembangunan 4 unit Kamar Operasi yang menelan biaya sebesar Rp8.63 miliar. Ketiga proyek itu menggunakan dana APBA.

Kemudian, proyek pembangunan IGD dan Administrasi (lanjutan) III RSUD Meuraxa, yang menelan biaya sebesar Rp4.84 miliar, dan pembangunan Gedung Kelas III RSUD Meuraxa yang menelan biaya sebesar Rp4.80 miliar. Kedua proyek tersebut bersumber dari dana Otsus.

Terkait proyek-proyek pembagunan yang menggunakan dana APBA maupun dana Otsus tersebut, Gubernur menyatakan rasa puasnya dengan berbagai perkembangan proyek pembangunan di Kota Banda Aceh. (Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *