Ekspor Aceh Meningkat Sebesar 1,12 Persen

BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis nilai ekspor Aceh pada Agustus 2014 mengalami sedikit peningkatan bila dibandingkan dengan  Juli di tahun yang sama. Pada Agustus, nilai ekspor Aceh sebesar 49.655.570 USD, jumlah ini mengalami sedikit peningkatan sebesar 1,12%, dibandingkan bulan sebelumnya yakni sebesar 49.107.042 USD.

Kepala BPS Aceh, Hermanto mengatakan, jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Agustus 2013 menunjukan penurunan sebesar 47,96 persen, dimana nilai ekspornya sebesar 2.798.507 USD. Sementara itu, nilai impor Aceh pada Agustus 2014 tercatat sebesar 2.798,507 USD, nilai ini mengalami peningkatan sebesar 87,77 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 1.490.364 USD.

Dikatakannya, untuk ekspor komoditi migas pada Agustus 2014 melalui pelabuhan di Aceh berupa Liquid Natural Gas (LNG) sebesar 49.605.432 USD. Sementara ekspor komoditi non migas mengalami penurunan sebesar 8,51 persen dengan nilai 50,138 USD.

“Ekspor migas memiliki kontribusi terbesar terhadap total ekspor yaitu sebesar 99,90 persen, tapi pencapaian total nilai ekspor Aceh sampai Agustus 2014 terjadi penurunan jika dibandingkan pada periode yang sama 2013 yaitu sebesar 42,15 persen,” jelasnya.

Sedangkan untuk komoditi non migas, Hermanto menyebutkan,  pada Agustus 2014 mengalami penurunan sebesar 8,51 persen dibandikan dengan Juli 2014 dengan total ekspor sebesar 50,138 USD. Penurunan itu menurut dia, disebabkan pada Juli 2014 komoditi non migas yang di ekspor ke luar hanya ikan dan udang.

Komoditi non migas yang di ekspor ke luar melalui pelabuhan di Aceh pada Agustus 2014 di tujukan ke negara Singapura sebesar 48.850 USD, berupa Meat of tuna loin and skipjack, frozen, dan negara Jepang sebesar USD berupa Yellowfin tunas, excl.fillets, livers dan roes, fresh or chilled.

Hermanto juga menyebutkan, impor pada Agustus 2014 komoditi impor berasal dari komoditi migas berupa Petroleum Bitumen sebesar 1.661.137 USD dan Lubricating oils for aircraft engines sebesar 617.553 USD. Sedangkan impor komoditi non migas sebesar 519.817 USD, berupa garam, belerang, kapur (Gypsum, anhyadrite) sebesar 257.040 USD, dan biji-bijian berminyak sebesar 122.070 USD.

Barang impor non migas hanya berasal dari negara Thailand sebesar 257.040 USD dan Malaysia sebesar 262.777 USD. “Hingga Agustus 2014 Impor Aceh sebesar 17.203.490 USD, bila dibandingkan dengan periode yang sama  2013 mengalami peningkatan sebesar 372,75 persen,” kata Hermanto mengakhiri keterangannya kepada pers. (Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *