Disabilitas di Banda Aceh Peringati Maulid Nabi

BANDA ACEH – Lembaga Pengembangan Sumberdaya Tunanetra Aceh (Lempesta) dan Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia (HWPCI) Aceh mengadakan, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh.

Selain memperingati Maulid Nabi, juga digelar diskusi publik bertajuk “Akses Kerja Tuna Netra Banda Aceh” yang menghadirkan Kadisbudpar Banda Aceh, Fadhil SSos dan perwakilan Kadinsosnaker Banda Aceh sebagai narasumber, Rabu (11/2/2015).

Acara bertema “Melalui Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1436 H dan Diskusi Publik Akses Kerja Tuna Netra Banda Aceh, Kita Capai Terwujudnya Insan Disabilitas yang Cerdas serta Anak-anak yang Soleh dan Soleha dalam Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah” ini juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Tgk H Abrar Zym SAg.

Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE memberikan apresiasi kepada Lempesta Banda Aceh dan HWPCI Aceh yang telah melaksanakan kegiatan ini. “Banda Aceh yang telah dincanangkan sebagai Model Kota Madani, membuka peluang yang sebesar-besarnya kepada siapa saja untuk berkarya, termasuk kepada para penyandang disabilitas,” sebut Illiza dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembagunan Drs M Ridha MM.

Menurutnya, Kota Banda Aceh membutuhkan seluruh elemen masyarakat untuk membangun. “Elemen utama dari pembangunan itu adalah sumber daya manusia. Sehingga setiap langkah dan gerak yang kita rancang bersama dapat menghasilkan nilai-nilai perubahan ke arah yang lebih baik.”

Saat ini, kata walikota, pihaknya memberikan peran besar kepada warga untuk menjadi subjek pembangunan. Dengan demikian masyarakat memiliki banyak pilihan, di antaranya adalah untuk hidup sehat, berilmu pengetahuan, memiliki akses terhadap sumber daya alam agar dapat hidup layak dan berpartisipasi dalam penentuan kebijakan.

Walikota menambahkan, Pemko Banda Aceh sangat berkomitmen untuk mendukung para penyandang disabilitas dalam berkreatifitas. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemko Banda Aceh melalui instansi terkait, di antaranya melakukan pembinaan, capacity building dan pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat.

Kemudian turut aktif memasyarakatkan peraturan perundangan untuk penyandang disabilitas terutama bagi kelompok  masyarakat yang potensial, mendorong masyarakat pengusaha semakin terbuka untuk menerima tenaga kerja penyandang disabilitas.

Sementara itu, Ketua HWPCI Aceh, Aflinda SPd, dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat mengharapkan pemerintah membantu pemberdayaaan organisasi yang berdiri sejak 2005 dan fokus pada pemberdayaan wanita dan anak-anak penyandang disabilitas tersebut. “Output yang ingin kami capai adalah meningkatnya taraf kehidupan para penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Selama ini, kata Aflinda, HWPCI Aceh telah melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perempuan penyandang cacat karena perempuan adalah pembentuk generasi penerus bangsa.

“Namun kami kerap terkendala modal usaha. Selain itu pemasaran produk-produk yang kami hasilkan seperti souvenir dan kue-kue khas Aceh juga masih sangat terbatas,” kata Aflinda yang tuna netra ini.

Ketua Lempesta Banda Aceh, Syarifuddin, menambahkan, sejak 2006 lalu pihaknya telah bergerak memberdayakan para penyandang disabilitas. “Tapi apa artinya pemberdayaan yang kami lakukan jika pada akhirnya tak dipakai juga.”

Pada kesempatan itu, ia juga mengeluhkan minimnya gaji para penyandang disabilitas yang bekerja di bidang pendidikan. “Kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk hal ini,” kata Sayarifuddin yang juga seorang tuna netra ini.

Sebelumnya, Ketua Panitia Ustadz Munawar Abdul Muthalib melaporkan, sebelum acara puncak yang digelar di balai kota, pihaknya juga telah menyelenggarakan perlombaan hapalan surat-surat pendek Al-Quran bagi anak-anak dari keluarga tuna netra, dan cerdas cermat agama antar organisasi penyandang cacat se-Banda Aceh. Pada kesempatan itu, M Ridha mewakili Walikota Banda Aceh membagikan hadiah kepada para pemenang lomba.

Turut hadir pada kesempatan itu antara lain perwakilan Pangdam IM, perwakilan dari Kanwil Kemenag Aceh dan Kankemenag Banda Aceh, sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, Ketua Umum Lempesta Aceh Nurdin Yakob, ratusan penyandang disabilitas di Kota Banda Aceh, dan sejumlah tamu undangan lainnya. (zoel m)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *