Di Masa Pandemi Covid-19, Bupati Aceh Tengah Ajak Perempuan Gayo Jaga Sumber Daya Alam

TAKENGON | AcehNews.net – Banyak peran yang diharapkan kepada kaum perempuan di masa Pandemi Covid-19 ini. Tidak saja membantu meningkatkan perekonomian keluarga, kemandirian pangan (menanam tanaman pangan di area perkarangan rumah), tetapi juga perempuan dituntut menjaga lingkungan, hutan, dan sumber daya alam lainnya.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar didampingi Bupati Bener Meriah, Tgk Sarkawi, hadir sebagai pembicara dalam acara Diskusi Konsolidasi Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam, di Kampung Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (17/11/2020).

“Dalam hal menjaga lingkungan, hutan, dan sumber daya alam. Laki dan perempuan berbagi peran yang sama untuk menjaga dan merawat kelestariannya, seperti yang dicontohkan dalam merawat kebun atau aktifitas mencari nafkah lainnya,” ujar Bupati Shabela.

Lanjutnya, meskipun secara formal belum ada sekumpulan perempuan yang konsentrasi dalam pelestarian hutan dan lingkungan di Kabupaten Aceh Tengah, namun dalam aktifitas sehari-hari, banyak sekali wanita hebat di tanah Gayo yang mendedikasikan dirinya untuk menjaga lingkungannya.

“Bagi kaum perempuan Gayo, lingkungan hutan, dan sumber daya alam bukan saja sebagai tempat hidup dan mencari penghidupan, melainkan juga sebagai sumber pengetahuan, budaya dan tradisi sehingga tidak pernah bisa dipisahkan dari kehidupan,” ujarnya lagi.

Bupati Shabela juga menegaskan bahwa dalam konteks pelestarian hutan dewasa ini, keterlibatan peran perempuan perlu didukung bahkan diorganisir secara formal, seperti yang dicontohkan oleh Perempuan Penjaga SDA ini.

Dikatakannya, peran yang dilakukan forum perempuan ini sangat luar biasa. Apalagi di masa pandemi Covid-19, dalam keseharian kaum perempuan Gayo, selain sebagai ibu rumah tangga, juga melakukan peran-peran pengelolaan hutan yang terorganisir dan berkelanjutan.

“Mudah-mudahan ini menginspirasi kita semua untuk mendorong lebih banyak lagi perempuan hebat di tanah Gayo ini melakukan para perempuan yang hadir hari ini di sini,” ucapnya.

Dalam adat istiadat dan kebiasaan masyarakat di daerah Gayo secara kontemporer, antara laki-laki maupun perempuan tidak ada pembakuan peran bahwa perempuan hanya mampu berperan di dalam rumah tangga saja (domestik), sedangkan laki-laki bertugas diluar rumah (publik).

Menurutnya, mayoritas masyarakat di Gayo ini memiliki semangat kerjasama yang baik, antara laki-laki maupun perempuan turut serta atau ikut berpartisipasi langsung dalam hal interaksi sosial, budaya dan ekonomi.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan mendukung kaum perempuan di daerahnya, melakukan perannya terhadap lingkungan, hutan, dan sumber daya alam,” demikian pungkasnya.

Diskusi Konsolidasi Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam dihadiri 20 perempuan yang berasal dari Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Serta turut dihadiri aktivis perempuan dan lingkungan, Samsidar. Diskusi yang digelar oleh Forum Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam (FP2SDA) bekerjasama dengan Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan (HAKA). (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *