Daya Beli Lemah, Penjualan Hewan Kurban Menurun

AcehNews.Net|KUALA SIMPANG – Menjelang Hari Raya  Kurban tahun ini, transaksi jual beli hewan kurban di Pasar Hewan Kabupaten Aceh Tamiang,yang terletak di Jalan Lintas Sumatera Kecamatan Manyak Payed, mengalami penurunan hingga 20 persen .

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana menjelang Hari Raya Kurban, para pemilik ternak panen rejeki, di tahun ini tidak sedikit dari pemilik ternak yang gigit jari karena hewan ternak mereka tidak terjual. Hal ini diduga akibat lemahnya daya beli masyarakat saat ini dan naiknya harga hewan ternak.

Kalau biasanya seekor sapi dengan berat sekitar 60 hingga 70 kilogram dijual seharga Rp6 juta hingga Rp7 juta. Saat ini harganya menjadi Rp9 jutahingga Rp10 juta. Apalagi jika sapi tersebut telah cukup umur yaitu berusia 2 tahun, harganya pun tidak kurang dari Rp10 juta rupiah.

Para pemilik ternak menghargai sapi mereka perkilonya sekitar Rp150 ribu. Sapi dengan berat 80 hingga 90 kilogram dan telah cukup umur, jika biasanya dijual dengan harga Rp9 juta  saat ini harganya mencapai Rp14 juta Rp15 juta.Dan harga ini bisa naik lagi semakin mendekati hari raya kurban.

Salah seorang pembeli asal Desa Benua Raja, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang,  Abdul Rahman terpaksa mengurungkan niatnya membeli hewan kurban karena uang yang dimilikinya tidak mencukupi. Ia menduga dengan uang Rp7,5 juta Rp10 juta.

“Saya kira masih dapat membeli dengan uang Rp7,5 juta rupiah, namun ternyata harga sapi  naik rata-rata 40 hingga 50 persen, apaboleh buat saya tidak jadi beli karena uangnya tidak mencukupi,” kata Abdul, dengan nada kecewa, setelah menawar harga sapi di Pasar Hewan Aceh Tamiang beberapa waktu lalu.

Penurunan penjualan hewan ternak menjelang Hari Raya Kurban ini dikeluhkan para pedagang yang sekaligus merupakan para pemilik ternak. Aji, salah seorang pedagang sapi asal Kota Langsa mengungkapkan, tahun ini merupakan tahun yang berat, akibat lemahnya daya beli masyarakat berimbas kepada penjualan jewan ternak mereka.

“Sedih rasanya melihat kondisi ekonomi saat ini, jangankan berharap agar warga membeli hewan ternak, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja warga sudah banyak yang hutang. Kali ini kami tidak bisa berharap seperti tahun-tahun lalu dimana setiap menjelang hari raya kurban panen rejeki,” papar Aji kepada AcehNews.Net sembari menjaga ternak sapi yang akan dijualnya di Pasar Hewan Aceh Tamiang.

Biasanya menjelang Hari Raya Kurban  200 ekor sapi  terjual setiap kali Pasar  hewan dibuka yaitu pada hari Kamis setiap minggunya, namun saat ini, sebagian pedagang terpaksa membawa pulang kembali hewan ternaknya karena tidak laku terjual.

Menurut Koordinator Pasar Hewan Aceh Tamiang, Muslim mengungkapkan,  sedikitnya ada 40 pedagang sekaligus pemilik ternak yang menjual ternak sapinya di pasar hewan tersebut, sedangkan para pembeli yang datang juga berasal dari berbagai daerah seperti dari Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, bahkan ada yang dating dari Medan dan Padang, namun kali ini pembeli yang berasal dari luar daerah jumlahnya sangat menurun.

“Biasanya banyak pembeli datang dari luar daerah, namun kali ini sangat sedikit yang berasal dari luar, mungkin dikarenakan daya beli masyarakat yang lemah atau harga sapi yang tinggi, penurunan penjualan menjelang hari raya kurban kali ini ditaksir sekitar 20 hingga 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” demikan kata Muslim saat memantau aktivas di Pasar Hewan beberapa. (bayu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *