Chairul Tanjung: Saat ini Aceh Hanya Mediator

BANDA ACEH – Menko Perkonomian Republik Indonesia, Chairul Tanjung, Sabtu (13/9) menghadiri acara Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) 2014 yang berlangsung di Hermes Hotel Jalan P. Nyak Makam, Lampineung, Banda Aceh. Pada lawatan kerjanya itu CT mengatakan, kegiatan IMT-GT memberi peluang besar masuknya  investor masuk ke Aceh. Dan Aceh saat itu hanya sebagai mediator.

“Saat ini Pemerintah Aceh hanyalah sebagai mediator saja. Selebihnya Aceh punya kebijakan langsung melalui otonomi khusus, yang telah diberikan pemerintah Pusat kepada Pemerintah Aceh,” ujar Chairul Tanjung.

Lanjut CT, menurut dia ini peluang besar bagi Aceh untuk menarik wisatawan dan investor masuk ke Aceh pasca konflik dan tsunami.

Sementara itu di hari ketiga IMT-GT digelar, Pemerintah Aceh mengusulkan memperkuat konektivitas jalur transportasi udara dan laut di kawasan Kepulauan Andaman yang mencakup tiga Negara yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah pada pembahasan konektivitas transportasi kawasan Andaman. Mendengar usulan itu, para peserta dari ketiga negara juga sepakat untuk mewujudkan rencana itu.

Salah satu yang diusulkan Gubenur adalah adanya penerbangan langsung dari kawasan wisata Langkawi (Malaysia), dan Krabi/Phuket (Thailand) ke Sabang. Untuk rute Sabang-Phuket dijadwalkan mulai 2015.

Sementara untuk jalur laut adalah rute Ranong-Phuket-Sabang/Malahayati dan jalur Krueng Geukuh-Penang/Port Klang, Malaysia.  Persiapan untuk penguatan rute ini diagendakan pada kurun waktu 2015-2016.

“Pemerintah Aceh sepakat akan meningkatkan kerjasama konektivitas dengan berbagai negara melalui jalur Andaman yang menghubungkan Thailand dengan Sabang,” kata  Zaini Abdullah dalam presentasinya pada pertemuan bisnis tiga negara IMT-GT di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, kemarin.

Menurutnya, kebijakan ini merupakan hasil dari implementasi dari salah satu kebijakan yang tertuang dalam program kerjasama IMT-GT periode 2012-2016 yang terdiri dari delapan kerjasama pokok sebagai program kerjasama di bidang ekonomi.

Saat pertemuan sebelumnya pada 13-15 Agustus lalu, kata  Zaini Abdullah,  proyek baru yang disiapkan adalah memanfaatkan jalur pelabuhan bebas dan bandara Sabang. Menurut Kepala Badan Promosi dan Investasi (BPKS) Aceh, Iskandar usulan konektivitas jalur transportasi ini sangat penting bagi Aceh. Karena Pemerintah Aceh serius untuk mewujudkan rencana ini dan segera mengandeng pihak ketiga yakni Garuda Indonesia.

“Untuk penyabaran konsep ini kita coba pihak ketiga, apakah nanti perlu subsidi dari Pemerintah Aceh atau bagaimana. BPKS Sabang bertanggungjawab terkait hal ini,” ujar Iskandar. (Agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *