Buku “CHRIST, MUHAMMAD AND I” Beredar dan Resahkan Warga Aceh

BANDA ACEH – Pemuda Dewan Dakwah (PDD) meminta masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar untuk menwaspadai peredaran buku “”CHRIST, MUHAMMAD AND I” di Aceh. Karena diduga buku yang ditulis Mohammad Al Ghozali yang diedit David W. Dhaniels bernuansa kristenisasi.

“Kita menduga banyak buku saat ini yang bernuansa kristenisasi yang beredar dikalangan masyarakat,”ujar Sekjen PDD Aceh, Sanusi Madli, beberapa hari lalu di Banda Aceh, menyikapi beredarnya buku “CHRIST, MUHAMMAD AND I” dikalangan masyarakat.

Sanusi menyatakan, buku yang diduga bernuansa kristenisasi ini mulai beredar dibeberapa daerah di Aceh, terutama di sekitar Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. “Buku yang dikirim melalui kantor pos Banda Aceh sudah berlangsung selama dua bulan, tapi belum ada pihak terkait yang menyelidiki peredaran buku tersebut,”jelasnya.

Menurutnya peredaran buku sesat ini sangat berbahaya terhadap aqidah masyarakat, khususnya bagi generasi muda Aceh kedepan nantinya. “Kami menduga buku ini sengaja disebar diseluruh kabuapten dan kota di Aceh, untuk itu, kami meminta Pemerintah Aceh perlu menelusuri dan menindaklanjuti dari mana asal-usul buku tersebut,” katanya lagi.

Oleh karena itu, Kami dari Pemuda Dewan Dakwah meminta pihak pos Kuta Alam agar dapat bekerjasama untuk menghentikan peredaran buku yang diduga menyesatkan tersebut. Selain itu, pihaknya meminta pihak berwajib untuk menyelidiki peredaran buku tersebut, dan masyarakat yang pernah menerima paket kiriman buku misterius itu, agar dapat melaporkan ke pihak berwajib.

Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali yang dikonfirmasi AcehNews.net Rabu (21/1/2015) mengatakan, buku ini sudah beredar di Aceh sejak setahun lalu.  Cuma kata Tgk Faisal sekarang ini intensitas pengirimannya semakin meningkat jumlahnya dengan modus pengiriman berbeda.

” Masalah buku itu sudah lama beredar di Aceh,  sekarang intensitasnya yang meningkat. Ini harus ada semacam upaya pihak terkait dan keamanan untuk menyelusuri siapa pengirimnya dan modus apa dibalik pengiriman buku penodaan agama dan pendangkalan akidah tersebut,” kata Tgk Faisal.

Lanjutnya, pihak keamanan dan instansi terkait jika tidak menelusuri si pengirim bukui  ini, Tgk Faisal kawatir akan menimbulkan gejolak baru tetang kerukunan umat beragama di Aceh. “Kita takut ada dugaan dari masyarakat seolah-olah buku Ini sengaja dikirim dan dilakukan oleh orang non muslim, akibatnya kerukunan umat beragama di Aceh akan terusik,” tutupnya.

Dulu modus pengiriman buku “CHRIST, MUHAMMAD AND I” dikirim ke sekolah-sekolah, ke tokoh tertentu, alamatnya di acak. Kadang-kadang modusnya di tempakan di depan warung.  Sekarang ini dikirim melalui kantor pos, untuk itu masyarakat diminta waspada, jika menerima paket kiriman buku pendangkalan akidah tersebut. (agus/saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *