Berebutan Batu Giok 20 Ton, Warga Kejar-Kejaran dengan Parang

SUKA MAKMUE – Ratusan warga di Gampong Krueng Isep, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, sejak Rabu sore hingga Kamis (11-12/2) kemarin terlibat keributan dengan warga pendatang ke desa itu gara-gara ditemukan bongkahan besar batu giok kualitas super yang beratnya ditaksir 20 ton di aliran sungai wilayah itu.

Kericuhan tersebut terjadi di kawasan kaki Gunung Singgah Mata. Sampai-sampai ramai warga yang mengeluarkan senjata tajam berupa parang dan pedang untuk mempertahankan batu mahal tersebut.

Bahkan, sesama warga sempat terlibat aksi kejar-kejaran menggunakan parang karena sebagian masyarakat melarang batu giok yang sudah ditemukan itu dikeluarkan dari hutan kawasan mereka tinggal.

Batu alam seberat 20 ton yang ditemukan itu berada di kawasan hutan lindung. Jarak tempuh ke lokasi temuan sekitar 15 kilometer dari ruas jalan provinsi lintasan Jeuram-Takengon. Untuk bisa ke lokasi, warga harus berjalan kaki sambil menyusuri hutan dan sungai sekitar 2 kilometer lagi selama satu jam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi hingga kemarin petang, aksi keributan sesama warga yang akhirnya memaksa aparat keamanan turun ke lokasi itu, disebut-sebut setelah sekelompok warga di Kecamatan Beutong nekat masuk ke hutan Gampong Krueng Isep mencari batu alam yang nilai jualnya kini semakin tinggi.

Padahal, sejak 5 Februari 2015 Pemkab Nagan Raya berserta unsur muspida telah melarang aktivitas penambangan dan pencarian batu alam di kawasan ini, karena dampaknya dapat merusak lingkungan. (serambi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *