SINABANG | AcehNews.Net – Simeulue salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Kabupaten kepulauan ini teletak paling barat Indonesia. Masyarakatnya lebih mengenal Simeulue itu adalah Sinabang, atau dalam ejaan lamanya yakni Sinafang.
Bicara tentang Simeulue, yang pertama kali terbesit dalam pikiran tentu Wisatanya. Tentu, Kabupaten kepulauan yang memiliki 10 kecamatan ini memang memiliki banyak wisata terutama pantai yang gelombangnya begitu sangat bersahaja, jelas saja, wisatawan luar tergoda dengan pesona Pulau Simeulue ini.
Dari ujung barat sampai timur, Simeulue ini takkan perna habis dengan pantainya yang eksotik. Busung salah satunya. Busung ini merupakan nama salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Teupah Tengah. Di Busung ini ada sebuah pantai yang dinamai serupa dengan nama desanya yakni Pantai Busung.
Dulu, Pantai Busung ini merupakan Destinasi wisata primadonna warga Simeulue, setiap hari libur atau lebaran, pantai ini selalu padat pengunjung. Bahkan, sampai saat ini pun masih tetap ramai dikunjungi meski tak sesering dulu.
Nah, tak jau dari Pantai Busung, ada sebuah pantai yang dulunya hanya dinikmati warga setempat karena belum begitu dikenal masyarakat luas, sekarang sudah terbuka untuk umum.
Pantai Lasikin namanya. Pantai ini baru hitungan bulan bisa dinikmati khalayak ramai, karena baru – baru saja dibangun jalan menuju ke pantai itu. Lebar jalan mencapai 8 meter. Tentu, jenis kenderaan apa saja bisa melalui jalan itu.
Pantai Lasikin ini sangat panjang, diperkirakan mencapai 500 meter dan bibir pantai mencapai 15 sampai dengan 20 meter. Jelas saja, pengunjung sangat leluasa menikmati hari liburnya bersama keluarga atau rekan.
Eksotiknya, saat pagi, di Pantai Lasikin ini, pengunjung bisa menikmati hembusan angin sepoi – sepoi dibawah teduhnya pohon cemara. Di sore hari, tentu ini lah saat yang ditunggu yakni menikmati merah meronanya matahari saat terbenam di ufuk barat langit.
Hanya sekitar 11 Kilometer dari Kota Sinabang ke Pantai Lasikin. Wajar saja pantai ini selalalu ramai, sebab bukan warga sekitar saja yang mengunjungi tetapi warga Kota Sinabang dan sekitarnya pun dapat mengunjungi pantai ini, tanpa harus membuang waktu yang banyak dan menempu jarak yang jauh.
Jadi, wajar – wajar saja pada sore hari pantai ini begitu ramai pengunjung hanya untuk melihat panorama matahari terbenam itu. Tak sedikit dari pengunjung yang mengabadikan momen itu, baik dengan ber-sefie maupun merekam video.
” Lumayan dekat sih bang, hanya 15 menit dari Kota. Ke sini saat sore saja, karena mau lihat sunset,” ujar Ririn tersenyum, salah seoarang pengunjung kepada AcehNews.net, Kamis (19/4/2018) lalu.
Masalah makanan atau minuman, tak perlu ragu. Di pantai yang sudah dilirik banyak warga sebagai destinasi wisata ini banyak kios warga yang berjualan makanan atau minuman, tak jauh dari pantai, sebab pantai ini hanya sekitar 50 meter dari pemukiman penduduk dan jalan raya. Jadi, buat pengunjung yang ingin membeli sesuatu tak terlalu repot.
Mengapa harus ke jalan raya untuk membeli sesuatu ? Apa di pantai tak ada tempat orang berjualan kuliner ? Saat ini memang belum begitu banyak. Pantauan AcehNews.net, baru ada satu tempat jajanan yang ada di pantai itu yang hanya menyediakan kelapa muda sebagai penghilang dahaga, yang dibandrol Rp3000/buah. (jen)