KUALA SIMPANG – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada banyaknya bus antar kota antar provinsi di Ibukota Kabupaten Aceh Tamiang, Kuala Simpang yang tidak beroperasi.
Menurut salah seorang pengawas sejumlah armada angkutan kota antar provinsi di Kuala simpang, Daniel, sejak pemerintah menaikkan harga BBM hanya 30 persen armada jurusan Kuala Simpang-Medan yang beroperasi, hal ini dikerenakan tingginya biaya operasional.
“Ketentuan pemerintah menaikkan tarif 10 persen pun tidak menutupi biaya opaerasional. Selama ini tarif Kuala Simpang-Medan Rp25 ribu/orang. Sejak BBM naik, tarif kami naikkan Rp5.000, jadinya Rp30 ribu/orang, itupun belum menutupi biaya-biaya yang ada. Seharusnya tarif yg cocok Rp35 ribu/orang, tapi kasihan penumpang kalau dinaikan terlalu tinggi,” kata Daniel kepada AcehNews.net, Jumat (21/11).
Dari pantauan AcehNews.net para penumpang mau tidak mau, harus membayar sesuai tarif yang ditetapkan armada yaitu sebesar Rp30 ribu/orang untuk rute Kuala Simpang-Medan, karena banyak bus yg tidak beropaerasi, tidak ada pilihan lain.
Daniel juga menambahkan, biasanya dalam sehari bus menghabiskan biaya bensin sekitar Rp170 ribu, sejak naiknya BBM pembelian bensin menjadi Rp230 ribu. Itu belum lagi biaya-biaya lainnya.(vio)