Banda Aceh Mulai Perkenalkan Wisata Hijau

BANDA ACEH – Kota Banda Aceh terus memoles dan menata wajah objek-objek wisatanya. Ini dilakukan lantaran semakin meningkatnya angka kunjungan wisatawan asing maupun domestik di Ibukota Provinsi Aceh ini.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, T Samsuar kepada Acehnews.net beberapa waktu lalu di Banda Aceh menyebutkan,  pelaksanaan Visit Banda Aceh Year tahun 2011 mampu menyedot turis hingga 167.000 orang. Sementara itu dengan banyaknya even yang digelar,  pada 2012 angka itu meningkat hingga mencapai 170.000 orang. Pun pada 2013 naik lagi menjadi 188.000 wisatawan yang berkunjung ke kota yang telah menambalkan kotanya menjadi Kota Madani.

“Pada 2014 ini kami menargetkan sebanyak 200 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh baik turis asing maupun lokal. Atau naik 10 hingga 15 persen dari tahun sebelumnya,” sebut dia lagi.

Sekarang ini, kata T. Samsuar, Pemko Banda Aceh tengah giat-giatnya mulai mempromosikan objek wisata lain yang bisa dinikmati di sini, wisata hijau/lingkungan (ecotourism). Karena kata dia lagi, di timur kota, sebelum mencapai Pantai Alue Naga, ada Hutan Kota BNI  di Desa Tibang, yang diyakini mampu menyihir wisatawan lokal maupun asing melihat berbagai jenis burung yang ada di sana.

“Saya rasa dengan bertambahnya ruang terbuka hijau, aneka jenis burung akan datang ke kota ini dan ini memiliki nilai jual tersendiri bagi wisatawan yang menyenangi lingkungan dan satwa yang ada di dalamnya,” kata Kadisbupar Kota Banda Aceh seraya menyebutkan beberapa hutan kota yang dimiliki Pemko Banda Aceh.

Selain Hutan Kota BNI di Desa Tibang, sebut T Samsuar, Banda Aceh memiliki ruang terbuka dan taman kota  yang sangat rindang dan ditumbuhi beraneka jenis tanaman dan pepohonan yang disenangi burung.

“Kami sedang melakukan, pendataan jenis burung dan pada bulan berapa setiap tahunnya  mereka singgah di hutan maupun taman kota. Kami juga melakukan pemetaan spot-spot hutan kota yang banyak burungnya,” tutur T Samsuar.

Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal beberapa waktu lalu pernah menyebutkan di media pada acara lingkungan, ada sekitar 100 spesies burung di Banda Aceh, antaranya burung migrasi. Dominan jenis kuntul pantai dan Meurebah Cerucuk yang hinggap di semak-semak hutan kota.

Menurut Illiza, dengan banyaknya burung migrasi yang menyinggahi hutan kota pada bulan-bulan tertentu, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke kota yang menyebut dirinya sebagai “Kota Madani” ini. (Saniah LS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *