Balita Dibuang di Hutan Seruwey Kondisi Kesehatannya Mulai Membaik

AcehNew.net|KUALA SIMPANG – Seorang balita (bayi lima tahun) perempuan penyandang disabilitas yang dibuang ayah kandungnya di hutan kawasan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, 12 Mei lalu, kondisi kesehatannya mulai membaik.

Balita malang itu ditemukan warga setempat dalam kondisi mengalami dehidrasi dan trauma psikis dan kemudian dibawa polisi ke RSUD Aceh Tamiang untuk mendapatkan perawatan kesehatan lebih lanjut.

Anak berusia 5 tahun yang diduga sengaja dibuang ayah kandungnya itu ditemukan warga Desa Suramai, di dalam hutan Rambung, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, dalam keadaan lemah. Kemudian anak perempuan malang itu dibawa warga ke Polsek Seruway dan polisi membawanya ke rumah sakit.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Aceh Tamiang, dr M.Nur Fajri, kondisi balita penyandang disabilitas itu mengalami dehidrasi. Selain itu juga mengalami trauma psikis dan saat ini masih dalam perawatan dokter spesialis anak.

“Kami menduga korban mengalami trauma spikis, terkait kekerasan yang dialami bocah. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan dokter yang menangganinya,” katanya.

Hingga Minggu siang, 22  Mei 2016, kondisi balita penyandang disabilitas yang tidak bisa berjalan sejak 3 tahun lalu diduga akibat gizi buruk dan tidak bisa berbicara ini mulai membaik. Ibu kandung balita perempuan yang dibuang ke hutan  oleh ayahnya sendiri itu, menjenguk anaknya di RSUD Aceh Tamiang.

Perempuan  yang telah bercerai sejak 2 bulan lalu itua mengaku sangat terpukul dengan apa yang  menimpa anaknya itu. Dia berharap agar mantan suaminya itu mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukannya itu.

“Saya sejak cerai dengan mantan suami langsung pulang kampung di Pangkalan Brandan, Kecamatan Langkat, Sumatera Utara. Saya mendapat kabar dari kerabat terdekat saya di Kuala Simpang,” kata Dahlia, Ibu kandung bocah malang tersebut.

Dahlia mengaku, suaminya kerap berlaku kasar dan kejam. Tidak hanya membentak dia tetapi juga memukul. “Saya berharap mantan suami saya itu dihukum sesuai dengan perbuatan kejamnya itu,” demikian harapnya.

Anak perempuannya itu adalah anak pertama Dahlia dengan Dedi. Dahlia sendiri memiliki seorang anak laki-laki yaitu adik dari balita malang tersebut. Sejak pisah dari suaminya, Dahlia tidak dibolehkan membawa anak pertamanya itu.

“Sejak lahir anak perempuan saya itu memang lemah, malah 3 tahun lalu anak saya divonis dokter mengalami gizi buruk sehingga tidak bisa berjalan. Anak perempuan saya ini tidak bisa berbicara,” jelasnya lagi.

Dahlia mengaku tidak menyangka kalau mantan suaminya yang jarang memberi nafkah dan sering mengambil uang sedekah dari tetangganya itu, membuang anak kandungnya ke hutan. (viona)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *