Anggaran untuk Perempuan di Aceh Belum 1 Persen  

BANDA ACEH – Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2015 yang sudah disahkan beberapa waktu lalu oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sebesar Rp12,755 triliun ternyata belum memenuhi kepentingan perempuan dan anak di Aceh. Padahal Undang-Undang sudah mengamanahkan sebesar 1 persen dan faktanya sekarang baru mencapai 0,19 persen.

Wakil Ketua DPRA, Irwan Djohan mengatakan, seharusnya APBA 2015 mengalokasikan sebesar Rp127 milliar untuk perempuan, namun faktanya baru Rp24 Milliar saja yang disalurkan melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Aceh.

“Ini memang sangat miris, ada selisih Rp100 milir lebih anggaran yang seharusnya menjadi hak perempuan dan anak Aceh. Saya yakin dengan anggaran yang minim itu, BP3A tidak ada kemampuan untuk membiaya anggaran pendamping bagi perempuan dan anak di Aceh yang menjadi korban,” kata Irwan dihadapan seratusan lebih tamu undangan yang hadir dari berbagai lembaga perempuan di Aceh pada acara Seminar “Pertanggungjawaban Negara dalam Pemenuhan Hak Perempuan Korban” di Hermes Palace Hotel, Kamis (26/3/2015) di Banda Aceh.

Wakil Ketua DPRA dari Partai Nasdem Banda Aceh ini berjanji tahun depan dirinya akan memperjuangkan anggaran tersebut menjadi dua kali lipat dan menyisihkan dana aspirasinya untuk keperluan kegiatan perempuan di Aceh.

“Fakta yang ada sekarang dan dalam beberapa tahun terakhir bahkan 0,2 persen pun tidak sampai hanya 0,19 persen. Meski tidak mungkin kita lonjakan menjadi 1 persen secepat itu, saya janji akan memperjuankan paling tidak menjadi 0,5 persen,” janji Irwan Djohan.

Irwan Djohan menjadi pembicara pada acara Seminar “Pertanggungjawaban Negara dalam Pemenuhan Hak Perempuan Korban”, Launching Catatan Tahunan  (Catahu) periode 2013-2014 Jaringan Pemantau Aceh (JPA) 231, dan Launching Riset Kiprah Perempuan dalam Mewujudkan Pemeliharaan Perdamaian di Aceh Pusat Studi Wanita (PSW) UIN Ar-Raniry yang digelar oleh Balai Syura Ureung Inong Aceh dalam rangka memperingati momentum Hari Perempuan Internasional (Internasional Women’s Day). (saniah ls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *