ACT Ajak Masyarakat Aceh Bantu Korban Gempa Maluku

JANTHO | acehnews. Net – Aksi Cepat Tanggap (ACT) meminta masyarakat Aceh membantu korban gempa Maluku yang masih tinggal di tenda pengungsian.

Hal itu disampaikan Kepala ACT Aceh, Husaini Ismail, saat ngobrol kemanusiaan bertajuk #MalukuMemanggilmu di Desa wakaf ACT Aceh Gampong Ie Suum, Mesjid Raya, Aceh Besar, Sabtu lalu (12/10/2019). Kegiatan tersebut dimulai pukul 16.30 hingga menjelang ibadah salat magrib yang dihadiri oleh wartawan dari berbagai media, anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), dan warga sekitar.

Husaini pada kesempatan itu juga meminta agar semakin sadar terhadap bencana gempa di Maluku beserta dampaknya.

“Dengan kehadiran rekan-rekan media di sini semoga menjadi sinergi kuat untuk mengajak masyarakat membantu para pengungsi di Maluku,” ucapnya.

Ia menambahkan, gempa berkekuatan magnitude 6,5 berdampak rusaknya ribuan bangunan serta menelan korban jiwa. Hingga saat ini, berdasarkan data dari Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), 6.975 rumah rusak, 69 rumah ibadah, 51 sekolah, 9 kantor pemerintah, 2 ruas jalan, 24 bangunan perekonomian, dan 2 jembatan. Sementara jumlah korban meninggal 42 orang, 1.578 orang luka-luka, dan 170.900 orang mengungsi.

Menurut Husaini, para pengungsi membutuhkan sejumlah bantuan berupa terpal/tenda, makanan bayi, makanan dan minuman, obat-obatan, popok bayi, pembalut wanita, makanan instan, selimut, matras, tikar, alat penerangan, tendon air dan MCK, dan dukungan psikososial.

“Tanpa uluran tangan dari kita semua, kondisi pengungsi akan semakin mengkhawatirkan. Ada di antara pengungsi anak bayi usia bulanan,” ucapnya lagi.

Ia mengatakan, berbagai komunitas maupun perseorangan sudah bergerak membantu korban gempa Maluku berupa penyerahan donasi. Harapannya, masyarakat lain ikut membantu meringankan beban penderitaan saudara Maluku. Pengungsi korban gempa Maluku berada dalam kondisi sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.

“Banyak sekali masyarakat masih berada di tenda pengungsian. Beberapa hari terakhir hujan turun, dan mereka harus bertahan dari dinginnya cuaca,” ujar Husaini.

Dijelaskan, ACT sendiri sejak hari pertama gempa mengguncang telah membuka posko kemanusiaan, pendistribusian logistik, dan aktivasi lima dapur umum. Sekarang juga sudah ada pelayanan kesehatan gratis.

Dapur Umum ACT terdapat di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Dapur Umum yang kami upayakan diaktivasi di bukit-bukit. Sebab, para pengungsi di atas bukti kurang mendapat bantuan. Bantuan yang datang sudah lebih dulu habis di titik pengungsian di tepi jalan di bawah bukit.

Sedangkan untuk layanan kesehatan, tim medis ACT melayani para penyintas dari titik pengungsian ke pengungsian lain. “Saat ini para pengungsi masih membutuhkan sejumlah keperluan mendesak seperti air bersih, makanan, tenda dan alas tenda.

“Di lokasi pengungsian, sejumlah penyakit sering dialami oleh anak-anak. Selain sistem kesehatan anak-anak lebih rentan, kondisi pengungsian yang tidak layak, kotor, dan juga lembab turut menjadi pemicu penyait.

“Para pengungsi hanya tidur beralaskan tenda dan terpal. Meskipun sulit, Mereka juga harus memastikan kebersihan tenda agar terhindari dari penyakit,” demikian ungkapnya. (Saniah LS/ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *