Abdya Wajibkan Pelajar Membaca Sebelum Belajar  

Acehnews.net|ABDYA – Hingga kini, minat membaca di  Provinsi Aceh masih tergolong rendah. Guna meningkatkan minat baca di daerah, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) bersama USAID Prioritas mencanangkan budaya baca untuk pelajar jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK di lapangan Pante Pirak Susoh beberapa waktu lalu, 14 Januari 2016.

Budaya membaca tersebut berlaku di seluruh satuan pendidikan yang dilaksanakan sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan semangat membaca dikalangan generasi muda di Aceh.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Kasubdid Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI, Dr Juandanilsyah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs Hasanuddin Darjo MM, Koordinator USAID Prioritas Jakarta, dan unsur forum pimpinan daerah setempat.

Kasubdid Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI, Dr Juandanilsyah mengatakan, perlu ditanamkkan sejak dini budaya membaca terhadap siswa. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan keterampilan literasi dikalangan pelajar.

Kemudian lanjutnya, dia melihat di Aceh ini akan efektif jika dilakukan dengan sungguh-sungguh disertai dorongan dari semua pihak yang ada di daerah ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Hasanuddin Darjo, MM menambahkan, keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap anak untuk meraih keberhasilan di dalam bidang pendidikan.

“Semakin bagus keterampilan anak dalam membaca, maka akan semakin baik pula kemampuan menalar ilmu pengetahuan. Melalui pencanangan budaya baca di Kabupaten Abdya ini, kita harapkan dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di seluruh Aceh,” kata Hasanuddin Darjo.

Ia menilai begitu pentingnya keterampilan membaca. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi Pemkab Abdya atas dorongan untuk melahirkan gerakan budaya membaca. Hanya saja, lanjut Hasanuddin Darjo, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak di Aceh.

“Sebenarnya budaya membaca itu tidak semata-mata hanya diberlakukan bagi siswa, melainkan juga tenaga pendidik dan kependidikan, seperti guru, pengawas, dan kepala sekolah. Sebab berdampak terhadap ilmu yang disampaikan kepada peserta didik itu,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa peningkaan mutu pendidikan diawali dengan budaya baca. Intinya, meningkatnya minat baca seluruh komponen di sekolah. Karena, sekolah merupakan tempat dimulainya pembentukan peradaban manusia.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat Daya, Yusnaidi, S.Pd, mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu. Salah satunya dengan membudayakan membaca. (agus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *